KERATOMETER/AUTOREFRACTOMETER
Kinanti Tiara Hafitri
NIM: 182151016
TEKNIK ELEKTROMEDIK
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MH THAMRIN
JAKARTA
1. Sejarah Keratometer/Autorefractometer
Hal ini ditemukan oleh ahli fisiologi
JermanHermann von Helmholtz tahun 1880, meskipun model sebelumnya dikembangkan
pada tahun 1796 oleh Jesse Ramsden dan Everard Home. Sebuah Keratometer
menggunakan hubungan antara ukuran objek (O), ukuran gambar (I), jarak antara
permukaan reflektif dan obyek (d), dan jari-jari permukaan reflektif (R).Jika
tiga variabel ini dikenal (atau tetap), keempat dapat dihitung dengan
menggunakan rumus Ada dua varian yang berbeda untuk menentukan R; keratometers
jenis Javal-Schiotz memiliki ukuran gambar tetap dan biasanya 'dua posisi',
sedangkan keratometers jenis Bausch andLomb memiliki ukuran benda tetap dan
biasanya 'satu posisi. Prinsip Javal-Schiotz Para keratometer Javal-Schiotz
adalah instrumen posisi dua yang menggunakan gambar tetap dan ukuran dua kali
lipat dan ukuran objek disesuaikan untuk menentukan jari-jari kelengkungan
permukaan reflektif. Sistem ini menggunakan duamires diterangi diri (objek),
satu kotak merah, desain tangga yang lain hijau, yang diadakan di trek melingkar
untuk menjaga jarak tetap dari mata. Untuk mendapatkan diulang, pengukuran yang
akurat, penting bahwa instrumen tetap fokus. Ia menggunakan prinsip Scheiner,
umum di perangkat autofocus, di mana sinar dicerminkan konvergen datang ke arah
lensa mata yang dilihat melalui(setidaknya) dua lubang simetris yang terpisah.
Opshthalmometer Schiotz Javal yang menyediakanmembaca cepat dan langsung
nilai-nilai jari-jari kelengkungan dioptre dan dengan skala membaca diterangi.
Ini juga digunakan sebagai instrumen bedah Kedokteran Mata dan datang dengan
built in sistem listrik yang memungkinkan untuk rotasi 360° dan gerakan busur
penuh tanpa hambatan.
2.
Pengertian
Keratometer/Autorefractometer
·
Keratometer/Autorefractometer
adalah alat tes mata digunakan dalam optalmologi dan optometri untuk mengukur
kelengkungan dan refleksi dari permukaan anterior kornea. Kadang-kadang juga
disebut sebuah ophthalmometer, terutama digunakan untuk mendiagnosa adanya
Silindris dan untuk menentukan tingkat pengobatan danastigmatisme.
·
Astigmatisma adalah
kondisi mata di mana kornea atau lensa cacat dan dapat menyebabkan masalah
penglihatan
3.
Fungsi Keratometer/Autorefractometer
·
Mengukur
kelengkungan kornea. Pengukuran ini diperuntukkan pemakaian lensa kontak
·
Mengukur
kekuatan refraksi kornea secara otomatis
·
Lensa
kontak ini dipakai langsung yaitu dengan cara menempel pada kornea yang
mengalami gangguan kelengkungan.
Ada dua lensa kontak yaitu :
a. Hard contact
lens
Dibuat dari plastik yang keras, tebal 1 mm dengan diameter 1 cm. sangat efektif bila dilepaskan dan mudah terlepas oleh air mata tetapi dapat mengoreksi astigmatisma.
b. Soft contact lens
Adalah kebalikan dari hard contact lens. Sangat nyaman tetapi tidak dapat mengoreksi astigmatisma.
Dibuat dari plastik yang keras, tebal 1 mm dengan diameter 1 cm. sangat efektif bila dilepaskan dan mudah terlepas oleh air mata tetapi dapat mengoreksi astigmatisma.
b. Soft contact lens
Adalah kebalikan dari hard contact lens. Sangat nyaman tetapi tidak dapat mengoreksi astigmatisma.
4. Cara Kerja
Keratometer/Autorefractometer
·
Benda
dengan ukuran tertentu diletakkan didepan cermin cembung dengan jarak diketahui
akan membentuk bayangan di belakang cermin cembung berjarak ½ r. dengan
demikian dapat ditentukan permukaan cermin cembung.
·
Berlandaskan
kerja cermin cembung maka dibuat keratometer. Pada keratometer ,kornea
bertindak sebagai cermin cembung, sumber cahaya sebagai objek. Pemeriksa
mengatur focus agar memperoleh jarak dari kornea.
·
Pemeriksa
menentukan ukuran bayangan yang direfleksi dengan mengatur sudut prisma agar
menghasilkan dua bayangan. Posisi prisma setelah diatur akan dikaliberasi
dengan daya focus kornea ( dalam dioptri). Nilai rata-rata 44 dioptri dengan
rata-rata radius kelengkungan kornea 7,7 mm. penderita dengan astigmastisma ,
biasanya dalam pengukuran bayangan dibuat arah vertical dan horizontal.
5. Spesifikasi Teknis:
•
Memiliki joystick posisional 3D
•
Umbi 6V 5W
• Laminated atas meja
• Membaca skala terbagi menjadi langkah
¼ D estimasi ke 1/8 D.
• Membaca skala sesuai dengan Tabo dan
sistem internasional.
• Power supply 220v 50 hz. • Konsumsi
daya 50 VA prinsip Bausch and Lomb Para Bausch and Lomb keratometer adalah satu
posisi keratometer yang memberikan pembacaan dalam bentuk dioptric
6. Blok Diagram
Keratometer/Autorefractometer
7.
Aplikasi
Pada Sensor
Alat
ini menggunakan sensor optik dan teknologi komputerisasi untuk mengukur
perbandingan dan kontras kornea terhadap nilai yang telah ditentukan. Teknik
refraksi dilakukan secara cepat, sederhana dan tidak menyakitkan. Pasien
mengambil kursi dan menempatkan mereka pada dagu istirahat. Satu mata pada satu
waktu, mereka melihat ke dalam mesin di dalam gambar. Gambar bergerak masuk dan
keluar dari fokus dan mesin akan mengambil pembacaan untuk menentukan kapan
gambar pada retina. Pembacaan Data oleh instrumen diambil rata-rata untuk
membentuk resep.
DAFTAR
PUSTAKA
·
http://novi-r-r-fst10.web.unair.ac.id/artikel_detail-50497-Biology-KERATOMETER.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar